Aku Bodoh (Episode 2)

September 24, 2017

Cerita ini merupakan sambungan dari cerita Aku Bodoh episode sebelumnya.

Setelah tiba di sekolahku yang terletak di sebelah selatan hotel berbintang itu, ternyata jam masih menunjukkan pukul 06.10 WIB. Cepat sekali abang supir angkot mengantarku sampai ke sekolah. Aku tak langsung memasuki kelas, karena memang saat itu aku belum tau aku masuk kelas mana. Kududuk di bawah rindangnya pohon beringin di halaman sekolahku. Kupandangi setiap siswa dan siswi yang melintas di halaman sekolahku. "Cantik-cantik jiga siswi-siswi disini," gumamku dalam hati. Seketika aku melihat sesosok wanita, ku taksir tingginya sekitar 150 cm, lebih rendah dari aku sedikit. Wajahnya memang tidak begitu cantik, namun parasnya begitu menarik. Dia begitu manis, ingin rasanya aku berkenalan saat itu, namun rasa maluku untuk berkenalan mengalahkan hasrat dan keinginanku untuk berkenalan dengannya. Hingga dia benar-benar hilang dari pandangan mataku sebelum aku benar-benar tau siapa nama dia sesungguhnya. "Ah, bodohnya diriku ini, menyiakan-nyiakan kesempatan untuk berkenalan dengan wanita semanis dia ," ujarku penuh penyesalan.
Tiba saatnya pengumuman pembagian kelas yang ditempel di mading sekolahku. Tak perlu menunggu lama, aku sudah menemukan namaku dalam daftar siswa  di kelas tersebut dan aku langsung bergegas menuju kelas tersebut. Ketika aku sampai di pintu kelas, seketika diriku kaget. Aku berpapasan dengan wanita manis yang tadi kuingin ajak berkenalan. "Aku tidak boleh menyia-nyiakan  kesempatan baik ini lagi," pikirku dalam hati. Dalam kecamukan  dan keraguan di dalam diriku akhirnya aku berani berkenalan dengannya, meskipun dengan suara terbata-bata aku berkata padanya, "Ehmmm... Hai" ujarku. "Hai juga," jawabnya penuh keceriaan. "Kalau boleh tau siapa namamu dan dari kelas mana kamu berasal?", tanyaku penasaran. "Namaku Putri," ucapnya sembari memberikan senyum manisnya padaku. "Oh ya, aku dari kelas ini," tambahnya. Beruntungnya dan betapa senangnya diriku bisa sekelas sama dia. Entah mengapa Putri begitu berbeda di mataku. Dia memang terlihat sederhana, tetapi dia sungguh berbeda. Tidak ada wanita semanis dia, tidak ada wanita selucu dia. Dia benar-benar berbeda. Aku sangat kagum padanya.

Dalan lamunanku tiba-tiba.... (bersambung ke episode 3)

Subscribe My Blog

Comments

*Sampaikan komentar anda secara sopan
*Jangan menggunakan link aktif saat berkomentar
*Dilarang spam
*Komentar yang menyinggung SARA pasti tidak lolos moderasi